Thursday 31 May 2012

Geografis dan Ekonomi Thailand


          Keadaan Geografis dan Ekonomi di Thailand pada Abad 20 Masehi
Thailand merupakan sebuah wilayah di Asia Tenggara dengan luas wilayah 513.115 km² yang mencapai empat kali luas wilayah pulau Jawa. Wilayah Thailand berada pada koordinat 5°-21° LU dan 97°-106° BT berbatasan dengan Laos di bagian utara, Kampuchea (Kamboja) di bagian timur, Teluk Siam di bagian tenggara, Malaysia di bagian Selatan, Laut Andaman di bagian barat daya, dan Myanmar di bagian barat. Dengan ibukota Bangkok, Thailand mengatur pemerintahan yang berbentuk monarki konstitusional.
Thailand memiliki batasan yang jelas dengan wilayah negara lainnya dengan batasan pegunungan. Dengan Myanmar, Thailand dibatasi dengan Pegunungan Dawna dan Tenasserin. Dengan negara Kamboja, dibatasi oleh Pegunungan Dong Rak dan Cardamon. Dengan Laos, Thailand bertepatan dibatasi oleh pegunungan Luang Prabang dan Sungai Mekong. Thailand memiliki lima daerah berbeda berdasarkan fisiografinya, yaitu:
  1. Pegunungan Utara, merupakan tanah yang tinggi terdiri dari gugusan gunung-gunung yang tertinggi di Thailand dengan puncak tertingginya adalah Gunung Doi Inthanon (2.594 m dpl).
  2. Dataran Tengah, merupakan suatu daerah dengan depresi berbentuk segitiga membentang dari Utara ke Selatan Thailand dengan panjang 480 km dan lebar 240 km.
  3. Plato Korat, merupakan sebuah plato bergelombang dengan ketinggian 150 m, dimana terdapat perbukitan Phu Phan yang memisahkan jaringan Sungai Chi dan Sungai Mun dari anak Sungai Mekong lainnnya yang lebih kecil.
  4. Perbukitan barat daya, merupakan suatu perbukitan yang memanjang dari arah tenggara ke barat laut Thailand dengan puncak tertingginya adalah Gunung Khao Soi Dao (1000 m dpl).
  5. Semenanjung Thailand, merupakan daerah perbukitan yang memanjang dari Pegunungan Tenasserim ke arah selatan hingga ke Malaysia dengan puncak tertinggi Gunung Khao Luang (1.786 m dpl) (Redaksi Ensiklopedi Indonesia, 1997: 244).
Thailand umumnya beriklim tropis dengan musim hujan dan kemarau yang sama pergantiannya dengan siklus di Indonesia. Musim hujan di Thailand terjadi pada bulan Mei hingga September, ketika Indonesia sedang mengalami musim kemarau. Perbedaan waktu terjadinya musim hujan ini karena letak Thailand di utara garis katulistiwa, sedangkan Indonesia sebagian besar terletak di selatan garis katulistiwa. Sebagian besar hutan telah dibabat untuk kepentingan pertanian berpindah, sehingga vegetasi Thailand yang asli hampir punah. Namun masih ada hutan yang masih asli di Thailand bagian utara dan juga bagian Thailand semenanjung. Sedangkan di sepanjang garis pantai teluk Siam, terdapat hutan bakau.
Dengan adanya keadaan iklim tersebut, maka sebagian besar wilayah Thailand merupakan daratan yang subur (Rosyidan, 1973:1). Dari seluruh daerahnya, terdapat 40% daerah yang dijadikan lahan pertanian oleh penduduk. Dari pertanian ini, menyerap tenaga kerja hampir 56% tenaga kerja seluruhnya dari keseluruhan tenaga kerja di Thailand. Pertanian di Thailand ini selain menggunakan air hujan sebagai sumber pengairannya, juga menggunakan sistem irigasi sebagai pendukung pertanian di sebagian kecil wilayah. Di Thailand, 70% luas wilayahnya mendapatkan air hujan yang cukup dengan kadar curah hujan yang berbeda. Bagi daerah yang telah mendapatkan pengairan yang cukup, maka sistem irigasi tidak terlalu dibutuhkan.
Pertanian di Thailand menghasilkan berbagai hasil tanaman antara lain sayur, buah, dan tanaman lainnya, namun yang terpenting adalah padi dan karet. Seperti yang kita ketahui, beras dari Thailand telah terkenal di seluruh dunia, dan Indonesia termasuk salah satunya yang mengimport beras dari Thailand (http://economy.okezone.com/read/2011/09/12/320/501750/ri-thailand-perkuat-sektor-pertanian#, diakses pada tanggal 5 Maret 2012 pukul 17:57). Hasil padi dari Thailand mencapai 20 juta ton setiap tahun, sebagian digunakan untuk kebutuhan pangan di dalam negeri, dan sebagian lain dijual sebagai bahan ekspor ke luar negeri. Thailand merupakan penghasil karet terbesar ketiga di dunia setelah Malaysia dan Indonesia. Di Thailand dihasilkan 900.000 ton karet setiap tahun. Selain padi dan karet, thailand memiliki komoditi ekspor lain, yaitu jagung, ikan kaleng, gula, timah, dan kerang-kerangan (Redaksi Ensiklopedi Indonesia, 1997: 248).
Dalam pengolahan lahan pertanian, Thailand memiliki teknologi yang sangat maju. Thailand telah menggunakan mesin-mesin pertanian yang dibuat oleh industri-industri di dalam negeri sehingga menghasilkan hasil pertanian yang maksimal (lihat gambar 2). Dalam bidang perikanan, Thailand juga memiliki prestasi yang bagus. Dalam setiap tahun, dihasilkan 2,5 juta ton ikan laut dan ikan air tawar. Hasil laut banyak didapatkan di Teluk Siam dan untuk ikan air tawar, masyarakat membuat kolam-kolam ikan. Daerah yang terkenal kolam ikannya adalah daerah Chachoengsao. Selain itu, waduk-waduk dan sungai juga memberikan kontribusi dalam hal ini. di Thailand, waduk dibangun untuk menunjang pertanian (irigasi) dan juga hidrolistrik. Di propinsi-propinsi yang berada di dataran tengah, pemeliharaan ikan gurame dan mujaer dilakukan di sawah.
Timah adalah hasil tambang yang paling utama di Thailand. Thailand merupakan penghasil timah terbesar kelima dengan menghasilkan 25.000 ton timah setiap tahun. Thailand memproduksi timahnya di daerah Pulau Phuket. Selain Timah, Thailand juga menghasilkan barang-barang tambang yang lain, seperti bijih besi, batu bara, kapur, fluor, gips, dan barium (Redaksi Ensiklopedi Indonesia, 1997: 249). Bidang industri, Thailand memiliki beberapa pabrik yang mengolah dan menghasilkan semen, gula, baja, kertas, minyak, alat-alat metal, gelas, ban, cat, dan perabot rumah tangga. Selain itu, Thailand juga memiliki industri yang merakit mobil.
Penghasilan lain dari Thailand adalah penghasilan di bidang pariwisata. Thailand terkenal sebagai negara dengan peninggalan sejarah yang indah, antara lain Wat Arun, Wat Phra Kaew, Wat Benchamabopitr, dan Wat Saket. Kuil dalam bahasa Thailand disebut sebagai Wat. Alasan mengapa kuil merupakan peninggalan sejarah yang paling terkenal dari Thailand, karena sebagian besar penduduk Thailand menganut agama Budha. Hal itu karena memang Budha merupakan agama resmi negara Thailand, sehingga penganutnya mencapai 95% dari seluruh jumlah penduduk Thailand. Sedangkan 5% penduduk lainnya menganut agama Islam dan Kristen.
Selain wisata sejarah, Thailand juga memiliki wisata alam, yaitu pantai. Seperti negara-negara lainnya di Asia Tenggara, Pantai di Thailand memiliki daya tarik wisata utama pantai, kecuali negara Laos karena memang Laos tidak memiliki perairan laut. Pantai di Thailand banyak tersebar di teluk Siam. Pantai di Thailand yang terkenal antara lain adalah pantai Pattaya.

Thursday 24 May 2012

Hakikat Kebudayaan


Aspek dan Hakikat Kebudayaan
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, karena manusia memiliki akal yang dapat digunakan sebagai pembeda dengan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Dengan adanya akal ini, manusia dapat membedakan baik dan buruk, indah dan kotor, sopan dan tidak sopan, dan lain sebagainya. Ketika manusia tidak menggunakan akalnya seperti pada kodratnya, biasanya orang menyamakan manusia seperti hewan. Karena pada dasarnya ada ilmuan biologi yang menggolongkan manusia dalam golongan keluarga animalia. Sama halnya hewan yang memiliki mata, telinga, kaki, dan juga mulut juga dikaruniai nafsu seperti manusia. Jika akal itu tidak digunakan dan hanya menggunakan nafsu, maka sama saja manusia seperti hewan.
Untuk itu, manusia yang menggunakan akal sesuai fungsinya akan menghasilkan suatu hal yang berguna bagi kehidupannya, baik kehidupan secara individu maupun kehidupan dengan orang-orang sekelilingnya. Hasil ciptaan manusia inilah yang disebut kebudayaan. Misalnya manusia membuat mobil yang dapat digunakan untuk dikendarai, maka mobil itu adalah kebudayaan. Rumah, baju, itu semua adalah kebudayaan. Namun apakah sebenarnya kebudayaan itu hanya berupa benda saja, ternyata tidak. Seluruh hasil ciptaan manusia, baik berupa fisik maupun abstrak itu disebut dengan kebudayaan. Tidak hanya manusia yang membentuk kebudayaan, namun manusia juga dibentuk dari kebudayaan (Panuju, 1996:28).
Menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 2002:180). Kebudayaan (culture) menurut asal katanya yaitu dari kata budhayah yang merupakan jamak dari kata “budhi” dan berasal dari bahasa sansekerta yang berarti “budi” atau “akal”. Budaya bebeda dengan kebudayaan. Budaya merupakan “daya dari budi” yang berupa cipta, karsa, dan rasa, sedangkan kebudayaan merupakan hasil dari cipta, rasa, dan karsa tersebut. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang merupakan hasil dari budaya. Menurut E.B. Tylor (1871), kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Soekanto, 2007:150).
Koentjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan itu memiliki tiga wujud, yaitu:
1.      Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.
Wujud ini abstrak, karena berada dalam fikiran manusia (berada dalam kepala), tidak dapat diraba, difoto, ataupun dilihat. Dengan kata lain, wujud ini berada dalam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan itu hidup. Namun dengan berkembangnya kebudayaan itu sendiri yang menghasilkan suatu simbol-simbol untuk mengungkapkan sebuah kata-kata, yaitu tulisan, maka wujud ini diabadikan dalam sebuah tulisan, disk, pita komputer, silinder. Jadi lokasi dari kebudayaan ideal tidak lagi hanya berada dalam kepala, namun juga di tempat penyimpanan tulisan tersebut.
2.      Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
Ide-ide atau gagasan manusia sering digunakan secara bersama-sama menjadi suatu sistem yang disebut dengan sistem budaya atau cultural system. Secara lebih tepatnya lagi, di Indonesia disebut adat yang jamaknya adalah adat-istiadat. Cultural system inilah yang merupakan wujud kedua dari kebudayaan. Wujud ini berupa aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan, bergaul satu sama lain waktu demi waktu sesuai dengan adat yang berlaku di masyarakat. dalam wujud yang kedua ini, kebudayaan bersifat konkri, yaitu dapat diraba, dilihat, difoto, dan didokumentasikan serta dapat diobservasi.
3.      Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud ketiga dari kebudayaan ini adalah segala sesuatu yang berupa fisik hasil dari aktifitas manusia. Wujud ketiga ini adalah wujud kebudayaan yang paling konkrit dari kedua wujud kebudayaan yang lain. Misalnya pabrik, kapal, pesawat, dan yang lainnya.
Antara tiga wujud kebudayaan yang satu dengan yang lainnya tidak dapat terpisahkan dan berkaitan satu dengan yang lainnya berdasarkan suatu patokan berupa pranata-pranata sosial yang berlaku dimasyarakat yang bersangkutan. Setiap masyarakat memiliki pranata-pranata sendiri yang tentu berbeda dengan pranata yang ada di masyarakat lainnya. Dengan demikian, masyarakat yang luas tersebut dapat diperinci ke dalam pranata-pranata yang khusus. Begitu pula kebudayaan yang luas, juga dapat kita perinci ke dalam unsur-unsurnya yang khusus. Unsur-unsur kebudayaan ada tujuh, yaitu:
a)      Bahasa
b)      Sistem pengetahuan
c)      Organisasi sosial
d)     Sistem peralatan hidup dan teknologi
e)      Sistem mata pencaharian hidup
f)       Sistem religi
g)      Kesenian (Koentjaraningrat, 2010:203-204)

Monday 14 May 2012

Hakikat Ilmu dan Teknologi


       Hakikat Ilmu
            Filsafat ilmu merupakan telaah secara filsafat yang ingin menjawab pertanyaan hakikat ilmu (Suriasumantri, 1998). Hakikat ilmu dibedakan menjadi tiga, yaitu ontologism, epistemologis, dan aksiologis. Semua pengetahuan pada dasarnya mempunyai ketiga landasan tersebut. Dapat dikatakan bahwa ilmu hanya membatasi hal-hal yang berbeda dalam batas pengalaman karena fungsi ilmu dalam kehidupan manusia adalah membantu manusia mengatasi masalah sehari-hari.
            Pengertian ilmu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “Pengetahuan tentang dunia nyata yang didapat melalui observasi, diuji kritis, dan diklasifikasikan secara sistematik dalam prinsip yang umum.” Secara luas kita dapat menyatakan bahwa pengetahuan akan menyajikan penjelasan tentang apa yang berharga dalam penemuan-penemuan sebelumnya dan juga akan memprediksi kejadian-kejadian yang akan datang.
Istilah “ilmu” dipergunakan dalam dua konteks. Pada satu pihak mengacu kepada himpunan pengetahuan, dan pada pihak lain sebagai seperangkat ketentuan bagaimana pengetahuan itu diperoleh.
Ciri-ciri umum ilmu:
1. Bersifat objektif
     Menaruh khusus kepada aspek-aspek benda dan bukti-bukti dalam dunia alami yang dapat disepakati oleh semua pihak, yaitu mencoba untuk mendapatkan consensus yang maksimum. Hal ini memerlukan perhatian khusus dalam segi sifat-sifat kuantitatif, yaitu sifat-sifat yang bisa diukur. Pengukuran yang tepat, terutama dengan memakai peralatan-peralatan yang impersonal, merupakan masalah kesepakatan yang luas, di mana sifat-sifat kualitatif suatu benda melibatkan keputusan pribadi, dan pada umumnya menyebabkan timbulnya perbedaan pendapat.
2. Bersifat progress
     Misalnya filsafat Plato atau sastra dari Shakespeare yang tidak terikat waktu di mana nilai dan relevansinya dewasa ini tetap sama seperti sebelumnya. Namun dalam ilmu banyak dewasa ini hanya sebagian yang berguna untuk keperluan penjelasan karena teori tersebut tidak lagi cocok dengan fakta.
3. Lebih ditekankan pada pengkajian ide yang telah ditemukan
     Dalam ilmu, penemuan-penemuan baru tidak banyak menimbulkan perubahan pada sikap penerimaannya kecuali apabila disajikan dengan suatu cara yang menghilangkan pandangan dogmatis atau yang berupa opini yang tidak didukung oleh bukti-bukti nyata yang dapat diuji.
Filsafat modern tentang ilmu yang berpengaruh adalah model hipotetiko-deduktif yang berasal dari Karl Marx. Menurut gagasan ini tidak terdapat logika penemuan di dalam metode ilmiah, dan tidak ada kepentingan filosofis dalam perumusan di dalam metode ilmiah, dan tidak ada kepentingan filosofis dalam perumusan suatu hipotesa. Peranan filsuf-filsuf konvensional dikatakan sebagai analisis pembenaran logika. Dalam konteks ini kriteria bahasan antara ilmu dan nonilmu dapat diuji (atau menurut Popper dapat dinyatakan salah) pada hipotesa yang diajukan.
Kehormatan tertinggi yang dinikmati ilmu pengetahuan dalam masyarakat modern adalah refleksi dari ketaatan untuk memandang ilmu pengetahuan itu sendiri. Menambahkan perkataan “keilmuan” atau ilmiah pada sesuatu, adalah sama halnya meminjamkan bobot argument yang istimewa. Untuk mengaitkan hal ini dengan suatu tindakan adalah sama halnya menyarankan suatu reputasi yang luar biasa. Penggunaan dari imajinasi keilmuan yang ideal sebagai sumber otoritas dengan cara ini menjadi terkenal dengan sebutan “scientism” (faham keilmuan), dan sifat yang menggambarkan disebut “scientistic.” Tulisan “scientistic” pada umumnya menaruh perhatian pada perumusan etika sebagai fungsi dari ilmu pengetahuan. Faham keilmuan bagi Rapoport dilandasi oleh filsafat ilmu pengetahuan empirik, yang berdasarkan keyakinan bahwa kebenaran objektif ada di manapun, tinggal menunggu untuk dimunculkan berdasarkan kaidah metoda keilmuan.

Hakikat Teknologi
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Tanpa sains peradaban tidak dapat mempertahankan struktur-struktur politik dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains membentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban.
Teknologi bukanlah sekedar produk ilmu pengetahuan beserta temuan-temuannya yang berupa mesin, pesawat, reaktor, ataupun fasilitas fisik lainnya yang serba canggih, melainkan pada hakikatnya teknologi juga termasuk sistem organisasi, struktur sosial beserta kekuasaan yang terlintas padanya.

Karakter Teknologi:

Pertama: teknologi pada hakikatnya adalah  tangan  untuk melaksanakan kekuasaan yang dimiliki ilmu, hal ini harus disadari oleh manusia. Teknologi dihasilkan dari penerapan ilmu yang sudah mengalami penelitian dan pengembangan lebih lanjut hingga manfaatnya menjadi jelas bagi kehidupan manusia.

Kedua: teknologi bersifat dialektik, artinya teknologi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi manusia, akan tetapi pemecahan masalah tersebut menimbulkan permasalahan yang baru , dan permasalah yang baru ini harus dipecahkan dengan teknologi yang baru pula.

Ketiga, teknologi memerlukan energi yang sangat besar. Pada umumnya, di negara-negara industri maju, konsumsi energi perkapita sangat tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara yang laju konsumsinya rendah. Sehingga tampak adanya korelasi antara pendapatan nasional bruto GNP dengan konsumsi energy

Filsafat teknologi adalah salah satu cabang filsafat khusus yang melakukan analisis filsafat tentang teknologi dan berbagai unsur serta seginya. persoalan-persoalan filsafat tentang teknologi ada dua jenis:
 Jenis Pertama:
menyangkut soal-soal teoritis tentang sifat dasar teknologi, hubungannya dengan ilmu, struktur tindakan teknologi, intisari mesin, dan perbedaan mesin dengan manusia.

Jenis Kedua:
bersifat praktis, menyangkut persolan-persoalan etis mengenai keterasingan dalam masyarakat industri, senjata nuklir, pencemaran dam parktik keinsinyuran yang professional.

Sunday 13 May 2012

sejarah kerajaan Demak



      2.1.1 Letak Geografis Kerajaan Demak
Secara geografis Kerajaan Demak terletak di daerah Jawa Tengah, tetapi pada awal kemunculannya Kerajaan Demak mendapat bantuan dari para bupati daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah menganut agama Islam. Wilayah Kerajaan Demak pada awalnya hanya sebuah bawahan Kerajaan Majapahit, kemudian berkembang hingga mencapai Banten di Barat dan Pasuruan di Timur. Lokasi ibukota Kesultanan Demak, yang pada masa itu masih dapat dilayari dari laut dan dinamakan Bintara (dibaca "Bintoro" dalam bahasa Jawa), saat ini telah menjadi kota Demak di Jawa Tengah. Periode ketika beribukota di sana kadang-kadang dikenal sebagai "Demak Bintara". Pada masa sultan ke-4 ibukota dipindahkan ke Prawata.

2.1.2 Gambaran Kehidupan Politik Pemerintahan dari Kerajaan Demak
A.    Raden Patah (1500-1518)
            Raden Patah adalah pendiri dan sultan pertama dari kerajaan Demak yang memerintah tahun 1500-1518 (Muljana: 2005). Menurut Babad Tanah Jawi, Raden Patah adalah putra prabu Brawijaya raja terakhir. Di ceritakan prabu Brawijaya selain kawin dengan Ni Endang Sasmitapura, juga kawin dengan putri cina dan putri campa. Karena Ratu Dwarawati sang permaisuri yang berasal dari Campa merasa cemburu, prabu Brawijaya terpaksa memberikan putri Cina kepada putra sulungnya, yaitu Arya Damar bupati Palembang. Setelah melahirkan Raden Patah, setelah itu putri Cina dinikahi Arya Damar, dan melahirkan seorang  anak laki-laki yang diberi nama Raden Kusen. Demikianlah Raden Patah dan Raden Kusen adalah saudara sekandung berlainan bapak.( Muljana:  2005). Menurut kronik Cina dari kuil Sam Po Kong, nama panggilan waktu Raden Patah masih muda adalah Jin Bun, putra Kung-ta-bu-mi (alias Bhre Kertabhumi) atau disebut juga prabu Brawijaya V dari selir Cina.
Babad Tanah Jawi menyebutkan, Raden Patah dan Raden Kusen menolak untuk menuruti kehendak orang tuanya untuk menggantikan ayahnya sebagai adipati di Palembang. Mereka lolos dari keraton menuju Jawa dengan menumpang kapal dagang. Mereka berdua mendarat di Surabaya, lalu menjadi santri pada Sunan Ngampel.( Muljana: 2005). Raden Patah tetap tinggal di Ngampel Denta, kemudian dipungut sebagai menantu Sunan Ngampel, dikawinkan dengan cucu perempuan, anak sulung Nyai Gede Waloka. Raden Kusen kemudian mengabdi pada prabu Brawijaya di Majapahit. Raden Kusen diangkat menjadi adipati Terung, sedangkan Raden Patah pindah ke Jawa Tengah, di situ ia membuka hutan Glagahwangi atau hutan Bintara menjadi sebuah pesantren dan Raden Patah menjadi ulama di Bintara dan mengajarkan agama Islam kepada penduduk sekitarnya. Makin lama Pesantren Glagahwangi semakin maju. Prabu Brawijaya di Majapahit khawatir kalau Raden Patah berniat memberontak. Raden Kusen yang kala itu sudah diangkat menjadi Adipati Terung diperintah untuk memanggil Raden Patah. Raden Kusen menghadapkan Raden Patah ke Majapahit. Brawijaya merasa terkesan dan akhirnya mau mengakui Raden Patah sebagai putranya. Raden Patah pun diangkat sebagai bupati, sedangkan Glagahwangi diganti nama menjadi Demak, dengan ibu kota bernama Bintara.
Menurut kronik Cina, Jin Bun alias Raden Patah  pindah dari Surabaya ke Demak tahun 1475. Kemudian ia menaklukkan Semarang tahun 1477 sebagai bawahan Demak. Hal itu membuat Kung-ta-bu-mi di Majapahit resah. Namun, berkat bujukan Bong Swi Hoo (alias Sunan Ampel), Kung-ta-bu-mi bersedia mengakui Jin Bun sebagai anak, dan meresmikan kedudukannya sebagai bupati di Bing-to-lo atau Bintara ( Muljana: 2005).
Dalam waktu yang singkat, di bawah kepemimpinan Raden Patah, lebih-lebih oleh karena jatuhnya Malaka ke tangan portugis dalam tahun 1511, Demak mencapai puncak kejayaannya. Dalam masa pemerintahan Raden Patah, Demak berhasil dalam berbagai bidang, diantaranya adalah perluasan dan pertahanan kerajaan, pengembangan islam dan pengamalannya, serta penerapan musyawarah dan kerja sama antara ulama dan umara (penguasa). ( Muljana: 2005 ). Keberhasilan Raden Patah dalam perluasan dan pertahanan kerajaan dapat dilihat ketika ia menaklukkan Girindra Wardhana yang merebut tahkta Majapahit (1478), hingga dapat menggambil alih kekuasaan majapahit. Selain itu, Raden Patah juga mengadakan perlawan terhada portugis, yang telah menduduki malaka dan ingin mengganggu demak. Ia mengutus pasukan di bawah pimpinan putranya, Pati Unus atau Adipati Yunus atau Pangeran Sabrang Lor (1511), meski akhirnya gagal. Perjuangan Raden Patah kemudian dilanjutkan oleh Pati Unus yang menggantikan ayahnya pada tahun 1518. Dalam bidang dakwah islam dan pengembangannya, Raden patah mencoba menerapkan hukum islam dalam berbagai aspek kehidupan. Selain itu, ia juga membangun istana dan mendirikan masjid (1479) yang sampai sekarang terkenal dengan masjid Agung Demak. Pendirian masjid itu dibantu sepenuhnya oleh walisanga.
B.     Adipati Unus (1518 - 1521)
Pada tahun 1518 Raden Patah wafat kemudian digantikan putranya yaitu Pati Unus. Pati Unus terkenal sebagai panglima perang yang gagah berani dan pernah memimpin perlawanan terhadap Portugis di Malaka. Karena keberaniannya itulah ia mendapatkan julukan Pangeran Sabrang lor. ( Soekmono: 1973). Tome Pires  dalam bukunya Suma Oriental menceritakan asal-usul dan pengalaman Pate Unus. Dikatakan bahwa nenek Pate Unus berasal dari Kalimantan Barat Daya. Ia merantau ke Malaka dan kawin dengan wanita Melayu. Dari perkawinan itu lahir ayah Pate Unus, ayah Pate Unus kemudian kembali ke Jawa dan menjadi penguasa di Jepara. ( Muljana: 2005 ). Setelah dewasa beliau diambil mantu oleh Raden Patah yang telah menjadi Sultan Demak I. Dari Pernikahan dengan putri Raden Patah, Adipati Unus resmi diangkat menjadi Adipati wilayah Jepara (tempat kelahiran beliau sendiri). Karena ayahanda beliau (Raden Yunus) lebih dulu dikenal masyarakat, maka Raden Abdul Qadir lebih lebih sering dipanggil sebagai Adipati bin Yunus (atau putra Yunus). Kemudian hari banyak orang memanggil beliau dengan yang lebih mudah Pati Unus.
Tahun 1512 giliran Samudra Pasai yang jatuh ke tangan Portugis ( Muljana: 2005 ). Hal ini membuat tugas Pati Unus sebagai Panglima Armada Islam tanah jawa semakin mendesak untuk segera dilaksanakan. Maka tahun 1513 dikirim armada kecil, ekspedisi Jihad I yang mencoba mendesak masuk benteng Portugis di Malaka gagal dan balik kembali  ke tanah Jawa. Kegagalan ini karena kurang persiapan menjadi pelajaran berharga untuk membuat persiapan yang lebih baik. Maka direncanakanlah pembangunan armada besar sebanyak 375 kapal perang di tanah Gowa, Sulawesi yang masyarakatnya sudah terkenal dalam pembuatan kapal. Di tahun 1518 Raden Patah, Sultan Demak I bergelar Alam Akbar Al Fattah mangkat, beliau berwasiat supaya mantu beliau Pati Unus diangkat menjadi Sultan Demak berikutnya. Maka diangkatlah Pati Unus atau Raden Abdul Qadir bin Yunus.
Armada perang Islam siap berangkat dari pelabuhan Demak dengan mendapat pemberkatan dari Para Wali yang dipimpin oleh Sunan Gunung Jati. Armada perang yang sangat besar untuk ukuran dulu bahkan sekarang. Dipimpin langsung oleh Pati Unus bergelar Senapati Sarjawala yang telah menjadi Sultan Demak II. Dari sini sejarah keluarga beliau akan berubah, sejarah kesultanan Demak akan berubah dan sejarah tanah Jawa akan berubah.Kapal yang ditumpangi Pati Unus terkena peluru meriam ketika akan menurunkan perahu untuk merapat ke pantai. Ia gugur sebagai Syahid karena kewajiban membela sesama Muslim yang tertindas penjajah (Portugis) yang bernafsu memonopoli perdagangan rempah-rempah.
Sedangkan Pati Unus, Sultan Demak II yang gugur kemudian disebut masyarakat dengan gelar Pangeran Sabrang Lor atau Pangeran (yang gugur) di seberang utara. Pimpinan Armada Gabungan Kesultanan Banten, Demak dan Cirebon segera diambil alih oleh Fadhlullah Khan yang oleh Portugis disebut Falthehan, dan belakangan disebut Fatahillah setelah mengusir Portugis dari Sunda Kelapa 1527. Di ambil alih oleh Fadhlullah Khan adalah atas inisiatif Sunan Gunung Jati yang sekaligus menjadi mertua karena putri beliau yang menjadi janda Sabrang Lor dinikahkan dengan Fadhlullah Khan.
C.    Sultan Trenggono (1521 - 1546)
Sultan Trenggono adalah Sultan Demak yang ketiga, beliau memerintah Demak dari tahun 1521-1546 M. ( Badrika: 2006 ). Sultan Trenggono adalah putra Raden Patah pendiri Demak yang lahir dari permaisuri Ratu Asyikah putri Sunan Ampel ( Muljana: 2005 ). Menurut Suma Oriental, ia dilahirkan sekitar tahun 1483. Ia merupakan adik kandung Pangeran Sabrang Lor, raja Demak sebelumnya (versi Serat Kanda). Sultan Trenggono memiliki beberapa orang putra dan putri. Diantaranya yang paling terkenal ialah Sunan Prawoto yang menjadi raja penggantinya, Ratu Kalinyamat yang menjadi bupati Jepara, Ratu Mas Cempaka yang menjadi istri Sultan Hadiwijaya, dan Pangeran Timur yang berkuasa sebagai adipati di wilayah Madiun dengan gelar Rangga Jumena.
Sultan Trenggana Wafat / Mangkat Berita Sultan Trenggono wafat ditemukan dalam catatan seorang Portugis bernama Fernandez Mendez Pinto. Pada tahun 1546 Sultan Trenggono menyerang Panarukan, Situbondo yang saat itu dikuasai Blambangan. Sunan Gunung Jati membantu dengan mengirimkan gabungan prajurit Cirebon, Banten, dan Jayakarta sebanyak 7.000 orang yang dipimpin Fatahillah. Mendez Pinto bersama 40 orang temannya saat itu ikut serta dalam pasukan Banten. Pasukan Demak sudah mengepung Panarukan selama tiga bulan, tapi belum juga dapat merebut kota itu. Suatu ketika Sultan Trenggono bermusyawarah bersama para adipati untuk melancarkan serangan selanjutnya. Putra bupati Surabaya yang berusia 10 tahun menjadi pelayannya. Anak kecil itu tertarik pada jalannya rapat sehingga tidak mendengar perintah Trenggono. Trenggono marah dan memukulnya. Anak itu secara spontan membalas menusuk dada Trenggono memakai pisau. Sultan Demak itu pun tewas seketika dan segera dibawa pulang meninggalkan Panarukan.
Sultan Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawah Sultan Trenggana, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di sana (1527), Tuban (1527), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527), Malang (1545), dan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527, 1546). Panglima perang Demak  waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (Sumatera), yang juga menjadi menantu Sultan Trenggana. Sultan Trenggana meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan, dan kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto

D.     Sunan Prawata (1546 – 1549)
            Sunan Prawata adalah nama lahirnya  (Raden Mukmin) adalah raja keempat Kesultanan Demak, yang memerintah tahun 1546-1549. Ia lebih cenderung sebagai seorang ahli agama daripada ahli politik. Pada masa kekuasaannya, daerah bawahan Demak seperti Banten, Cirebon, Surabaya, dan Gresik, berkembang bebas tanpa mampu dihalanginya. Menurut Babad Tanah Jawi, ia tewas dibunuh oleh orang suruhan bupati Jipang Arya Penangsang, yang tak lain adalah sepupunya sendiri. Setelah kematiannya, Hadiwijaya memindahkan pusat pemerintahan ke Pajang, dan Kesultanan Demak pun berakhir.
Sepeninggal Sultan Trenggana yang memerintah Kesultanan Demak tahun 1521-1546, Raden Mukmin selaku putra tertua naik tahta. Ia berambisi untuk melanjutkan usaha ayahnya menaklukkan Pulau Jawa. Namun, keterampilan berpolitiknya tidak begitu baik, dan ia lebih suka hidup sebagai ulama daripada sebagai raja. Raden Mukmin memindahkan pusat pemerintahan dari kota Bintoro menuju bukit Prawoto. Lokasinya saat ini kira-kira adalah desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Oleh karena itu, Raden Mukmin pun terkenal dengan sebutan Sunan Prawoto.
Pemerintahan Sunan Prawoto juga terdapat dalam catatan seorang Portugis bernama Manuel Pinto. Pada tahun 1548, Manuel Pinto singgah ke Jawa sepulang mengantar surat untuk uskup agung Pastor Vicente Viegas di Makassar. Ia sempat bertemu Sunan Prawoto dan mendengar rencananya untuk mengislamkan seluruh Jawa, serta ingin berkuasa seperti sultan Turki. Sunan Prawoto juga berniat menutup jalur beras ke Malaka dan menaklukkan Makassar. Akan tetapi, rencana itu berhasil dibatalkan oleh bujukan Manuel Pinto.
Cita-cita Sunan Prawoto pada kenyataannya tidak pernah terlaksana. Ia lebih sibuk sebagai ahli agama dari pada mempertahankan kekuasaannya. Satu per satu daerah bawahan, seperti Banten, Cirebon, Surabaya, dan Gresik, berkembang bebas; sedangkan Demak tidak mampu menghalanginya.

2.2.3 Gambaran Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak
Seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi sebelumnya, bahwa letak Demak sangat strategis di jalur perdagangan nusantara memungkinkan Demak berkembang sebagai kerajaan maritim. Dalam kegiatan perdagangan, Demak berperan sebagai penghubung antara daerah penghasil rempah di Indonesia bagian Timur dan penghasil rempah-rempah Indonesia bagian barat. Dengan demikian perdagangan Demak semakin berkembang. Dan hal ini juga didukung oleh penguasaan Demak terhadap pelabuhan-pelabuhan di daerah pesisir pantai pulau Jawa.
Sebagai kerajaan Islam yang memiliki wilayah di pedalaman, maka Demak juga memperhatikan masalah pertanian, sehingga beras merupakan salah satu hasil pertanian yang menjadi komoditi dagang. Dengan demikian kegiatan perdagangannya ditunjang oleh hasil pertanian, mengakibatkan Demak memperoleh keuntungan di bidang ekonomi. Letak kerajaan Demak yang strategis , sangat membantu Demak sebagai kerajaan Maritim. Lagi pula letaknya yang ada di muara sungai Demak mendorong aktivitas perdagangan cepat berkembang. Di samping dari perdagangan, Demak juga hidup dari agraris. Pertanian di Demak tumbuh dengan baik karena aliran sungai Demak lewat pelabuhan Bergota dan Jepara. Demak bisa menjual produksi andalannya seperti beras, garam dan kayu jati.
2.2.4 Gambaran Kehidupan Sosial-Budaya masyarakat pada masa Kerajaan Demak
Berdirinya kerajaan Demak banyak didorong oleh latar belakang untuk mengembangkan dakwah Islam. Oleh karena itu tidak heran jika Demak gigih melawan daerah-daerah yang ada dibawah pengaruh asing. Berkat dukungan Wali Songo , Demak berhasil menjadikan diri sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa yang memiliki pengaruh cukup luas. Untuk mendukung dakwah pengembangan agama Islam, dibangun Masjid Agung Demak sebagai pusatnya. Kehidupan sosial dan budaya masyarakat Demak lebih berdasarkan pada agama dan budaya Islam karena pada dasarnya Demak adalah pusat penyebaran Islam di pulau Jawa.
Sebagai pusat penyebaran Islam Demak menjadi tempat berkumpulnya para wali seperti Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus dan Sunan Bonar.
Para wali tersebut memiliki peranan yang penting pada masa perkembangan kerajaan Demak bahkan para wali tersebut menjadi penasehat bagi raja Demak. Dengan demikian terjalin hubungan yang erat antara raja/bangsawan ? para wali/ulama dengan rakyat. Hubungan yang erat tersebut, tercipta melalui pembinaan masyarakat yang diselenggarakan di Masjid maupun Pondok Pesantren. Sehingga tercipta kebersamaan atau Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan di antara orang-orang Islam).
Demikian pula dalam bidang budaya banyak hal yang menarik yang merupakan peninggalan dari kerajaan Demak. Salah satunya adalah Masjid Demak, di mana salah satu tiang utamanya terbuat dari pecahan-pecahan kayu yang disebut Soko Tatal. Masjid Demak dibangun atas pimpinan Sunan Kalijaga. Di serambi depan Masjid (pendopo) itulah Sunan Kalijaga menciptakan dasar-dasar perayaan Sekaten (Maulud Nabi Muhammad saw) yang sampai sekarang masih berlangsung di Yogyakarta dan Cirebon.
Dilihat dari arsitekturnya, Masjid Agung Demak seperti yang tampak pada gambar 10 tersebut memperlihatkan adanya wujud akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu dengan kebudayaan Islam.
Salah satu peninggalan berharga kerajaan Demak adalah bangunan Masjid Demak yang terletak di sebelah barat alun-alun Demak. Masjid Agung Demak memiliki ciri khas yakni salah satu tiang utamanya terbuat dari tatal ( potongan kayu), atap tumpang, dan di belakngnya terdapat makam raja-raja Demak.
2.2.5 Faktor – Faktor Penyebab Keruntuhan Kerajaan Demak
Setelah Sultan Trenggono, terjadi perebutan kekuasaan di Kerajaan Demak, antara Pangeran Seda ing Lepen dan Sunan Prawoto (putra Sultan Trenggana). Pangeran Sekar Sedo Lepen yang seharusnya menggantikan Sultan Trenggono dibunuh oleh Sunan Prawoto dengan harapan ia dapat mewarisi tahta kerajaan. Putra Pangeran Sedo Lepen yang bernama Arya Penangsang dari Jipang menuntut balas kematian ayahnya dangan membunuh Sunan Prawoto. Selain Sunan Prawoto, Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri ( suami Ratu Kalinyamat, adik Sunan Prawoto). Pangeran Hadiri dianggap sebagai penghalang Arya Penangsang untuk menjadi sultan Demak. Setelah berhasil membunuh Sunan Prawoto dan beberapa pendukungnya. Naiknya Arya Penangsang ke tahta kerajaan tidak disenangi oleh Pangeran Adiwijoyo atau Joko Tingkir , menantu Sultan Trenggono. Arya Penangsang dapat dikalahkan oleh Jako Tingkir yang selanjutnya memindahkan pusat kerajaan ke Pajang.
Selain itu, Raden Patah kurang pandai menarik simpati orang – orang pedalaman, bekas rakyat Kerajaan Majapahit. Raden Patah juga terlalu banyak menyandarkan kekuataannya kepada masyarakat Tionghoa Islam. Beliau berkeinginan keras untuk membentuk negara Islam Maritim. Sehingga mengakibatkan, perhatiannya lebih dicurahkan  untuk pembuatan kapal-kapal di kota-kota pelabuhan demi pembentukan armada yang kuat. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan kerajaan Demak pada tahun 1568. (Muljana: 2005)

Tuesday 8 May 2012

israel sebagai negara Zionis

  Perkembangan Zionis di Israel serta Konflik yang Terjadi
            Istilah Zionisme berasal dari akar kata zion atau sion yang pada awal sejarah bansga yahudi merupakan sinonim dari perkataan Yerussalem. Zion adalah pengucapan dalam bahasa Inggris untuk term sion dalam bahasa Latin dan tsyon dalam bahasa Ibrani. Arti dari istilah tersebut adalah “bukit” yaitu bukit suci Yerussalem yang juga simbol dari konsep “teokrasi Yahudi” Zion atau sion juga berarti bukit suci yang didirikan oleh Nabi Sulaiman (Solomon). Zion juga dinisbatkan sebagai julukan bagi kota Yerussalem sebagai “kota rahasia”, kota Allah atau kota tempat tinggal Yahweh.
Perkataan zion/sion dalam kitab perjanjian lama disebutkan sebanyak 152 kali dan kesemuanya menunjuk pada kota Yerussalem. Kata zion sendiri menurut para sejarahwan merupakan nama sebuah bukit yang diceritakan dalam kitab perjanjian lama. Yaitu salah satu bukit yang terletak di sebelah Timur dari dua buah bukit dalam wilayah Yerussalem kuno, ibukota kerajaan Israel pada masa kekuasaan kerajaan Daud (king David). Dan di bukit ini juga didirikan sebuah bangunan suci yaitu Haikal Sulaiman (Solomon Temple).
Zionisme adalah sebuah gerakan politik Yahudi ekstrem, yang berupaya untuk mendirikan sebuah negara Yahudi (Usrael Raya) di tanah Palestina, sebagai tanah yang dijanjikan dalam klaim teologis mereka. Dari sinilah, diharapkan Yahudi dapat menguasai seluruh dunia yang berpusat di Yerussalem. Zionisme internasional merupakan sebuah gerakan politik Yahudi garis keras yang mempunyai akar histories dan ideologis pada gerakan-gerakan politik maupun keagamaan yahudi yang pernah ada sebelumnya seperti gerakan Makkabi, gerakan Bar Kokhba, gerakan Moses Kretti (Karaites), gerakan David Rabin, gerakan Kabbalisme, dan gerakan politik Yahudi lainnya semasa mereka hidup berdiaspora di berbagai Negara dan belahan dunia.
Latar belakang munculnya gerakan zionisme disebabkan dua faktor penting. Pertama adalah faktor teologis, yaitu klaim teologis bangsa Yahudi atas tanah Palestina sebagai tanah yang dijanjikan buat mereka. Setelah peristiwa eksodus bangsa Israel dari Mesir dan selama 40 tahun mereka menjadi bangsa pengembara yang hidup terlunta-lunta di semenanjung Sinai. Akhirnya Allah memberikan merka tanah Kanaan yang pada saat itu telah dihuni oleh bangsa Filistin. Dan sekitar abad ke XV SM di bawah pimpinan Yusak (Yoshua) bin Nun, mereka memasuki kawasan tersebut dan menguasainya. Dari sinilah lahir klaim teologis bangsa Israel tentang tanah Kanaan (Palestina) sebagai tanah yang dijanjikan oleh Allah kepada mereka. Dan berdasarkan klaim teologis tersebut, mereka merasa berhak sebagai pemilik dan penguasa tanah Palestina. Zionisme sebagai sebuah gerakan politik Yahudi dibentuk sebagai upaya untuk merebut kembali tanah Palestina sebagai tanah yang dijanikan buat mereka.
Faktor kedua adalah faktor sosio-historis, sekitar abad X SM, bangsa Israel pernah mengalami kejayaan di bawah kekuasaan Nabi Daud dan Sulaiman, kejayaan ini diceritakan dalam kitab suci baik Bibel maupun Alquran. Namun, sepeninggal Nabi Sulaiman, terjadi perpecahan internal yang menyebabkan bangsa Israel terpecah menjadi dua, yaitu kerajaan Israel di utara dan kerajaan Yehuda di selatan. Kemudian pada tahun 738 SM, kerajaan Asyiria menyerang kerajaan Israel dan tahun 606 SM Nebukadnezar dari Babilonia menyerang kerajaan Yehuda. Di sinilah awal masa pembantaian dan diaspora (pembuangan) bangsa Israel oleh bangsa-bangsa penakluknya. Tahun 70 M, merupakan masa great diaspora saat orang yahudi kehilangan tempat tinggal mereka dan hidup di luar Palestina. Semenjak itu, tercatat di lebih dari 100 negara bangsa Israel hidup terpisah dan terasingkan selama ribuan tahun, menjadi warga negara kelas dua di setiap negara yang ditempati dan dengan masa depan yang kelam.
Istilah zionisme dipopulerkan oleh Theodor Herzl seorang jurnalis Yahudi Austria, merupakan sebuah gerakan kaum Yahudi ekstrem yang didasarkan pada pandangan akan eksistensi Yahudi sebagai sebuah bangsa yang utuh sekaligus sebagai bangsa yang terpilih diantara bangsa-bangsa lain di dunia. Dari segi paham zionisme merupakan paham nasionalisme Yahudi yang cenderung chauvinistic yang idasarkan pada klaim teologis bahwa bangsa Israel merupakan bangsa pilihan Tuhan dan wilayah Palestina merupakan tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka. Menurut Riza Shihbudi, pada dasarnya, zionisme merupakan sebuah teori rasisme dan pembersihan etnis dan bukans ekedar nasionalisme Yahudi sebagaimana yang didengungkannya. Hal ini didasarkan pada asumsi zionisme sebagai sebuah organisasi ras Yahudi yang mengusung pemikiran dan cita-cita rasialisme Yahudi.
Theodor Herzl juga mengajukan ide Messianisme dalam gerakannya dan dengan tegas menyatakan bahwa, “dunia akan bebas dengan kemerdekaan kita, bahagia dengan kejayaan kita, apa yang kita usahakan adalah kejayaan kemanusiaan”. Oleh karena itu dianggap perlu untuk mendirikan negara Yahudi yang dapat melindungi bangsa Yahudi dari segala penindasan dan penderitaan.
Sebelumnya istilah zionisme dipopulerkan pada tahun 1895 di Wina oleh Thedor Herzl. Kemudian diadakan kongres zionis pertama di Bazel Swiss yang dihadiri oleh para pengusaha dan cendekiawan Yahudi. Kongres ini melahirkan empat program dasar, yaitu;
1.  Propaganda kolonialisasi di Palestina oleh pekerja tani dan industri Yahudi.
2. Mengorganisir dan menyatukan seluruh yahudi melalui lembagta-lembaga yang bersifat local maupun internasional.
3.  Memperkokoh sentiman dan kesadaran nasionalisme Yahudi.
4. Langkah-langkah persiapan dalam rangka pembentukan pemerintahan Yahudi di Palestina.
Pada kongres yang diadakan pada tahun 1897, Theodor Herzl berhasil mengumpulkan cendekiawan-cendekiawan Yahudi di Bazel dan berhasil mengeluarkan keputusan penting dalam gerakan politik zionisme yaitu the protocols of the meetings of the elders of zion. Zionisme sebagai sebuah gerakan di awalnya setidaknya mengalami empat fase penting. Perkembangan pertama dideklarasikan secara informal di Rusia, yang disebut dengan Russian Jewish Movement. Pada perkembangan kedua, gerakan zionis mulai terorganisasi secara formal dan berpusat di Rumania (Rumanian Jewish Movement). Perkembangan ketiga mengalami masa kebangkitan sehubungan dengan dukungan dari ratu Inggris yang terpusat di London dengan nama baru Zionist Movement. Perkembangan keempat adalah masa pengakuan dunia terhadap Israel yang berpusat di Amerika Serikat. Perkembangan pertama dan kedua menginginkan berdirinya Negara Yahudi di Argentina, Uganda, atau Ethiopia. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, zionisme bertujuan mendirikan Negara Yahudi di Palestina yang merupakan tanah tumpah darah leluhur bangsa Israel yang kemudian dikenal dengan istilah erset Israel atau tanah Israel.
Pada perkembangan selanjutnya, zionisme semakin sering diperkenalkan dalam berbagai aktivitas Yahudi hingga sekarang ini.