Friday, 27 April 2012

Acara Tahunan

LARUNGAN SESAJI DI TELAGA NGEBEL

   larungan yang selalu dilakukan pada waktu 1 muharram atau 1 suro merupakan acara yang selalu dilakukan oleh warga masyarakat ngebel. larungan sesaji merupakan proses ritual risalah doa kepada Tuhan yang sudah memberikan banyak kenikmatan untuk kita semua. saat acara larung sesaji ini masyarakat ngebel khususnya sangat antusias untuk melihat  dan ikut menyaksikan acara yang digelar pada waktu setahun sekali ini. namun tidak hanya masyarakat sekitar saja yang hadir, bahkan dari luar kota, daerah bahkan dari manca negara pun datang untuk menyaksikan acara tersebut. acara yang sangat menjadi cirikhas negebel ini akan selalu di lestarikan karena selain hal itu warisan budaya dari leluhur kami, merupakan sebuah obyek wisaata untuk menarik wisatawan lokal maupun wisatawan internasional tersebut. pemerintah daerahpun juga ikut serta dalam meramaikan acara tersebut sehingga banyak pejabat daerah yang datang pada waktu adanya larung sesaji ini. larung sesaji ini juga menjadi obyek pertumbuhan ekonomi yang terdapat di daerah ngebel ini. banyak masyarakat ngebel yang memanfaatkan acara tersebut untuk menjajakan berbagai macam buah-buahan, makanan, cinderamata khas daerah kami ini. semoga acara larung sesaji ini aja terus ada sampai cucu kita nantinya. dan jangan sampai lupa untuk datang kedaerah kami ini. oke bro-bro semuanya..
 Kabupaten Ponorogo terkenal dengan hasil alamnya yang berlimpah. Buah durian, salah satunya. Bahkan ada satu desa di Ponorogo, yang semua penduduknya nyaris punya pohon durian. kecamatan  Ngebel, namanya. 

kecamatan Ngebel disebut juga Kampung Durian. Ada 200 hektare lahan durian di sana. Namanya juga Kampung Durian, jadi, banyak jenis pohon durian tumbuh di desa itu. durian dari ngebel ini merupakan buah yang sangat diminati oleh para pengunjung yang datang dari luar daerah.

Anda yang datang ke Kampung Durian, pasti menemukan durian jenis apapun, mulai dari jenis lokal, montong sampai durian klepuh. Namun durian asal Desa Ngebel, juga tidak kalah lezat.

Harga yang ditawarkan pun cukup bersahabat. Durian di sana rata-rata dijual antara Rp10 ribu hingga Rp50 ribu rupiah per buah. Tergantung jenis dan bobotnya. jangan pernah ketinggalan dengan buah durian yang satu ini karena nikmatnya tiada taranya. bagi bro-bro semua apabila datang ke ngebel jangan lupa mencoba buah khas dari kota tercinta saya ini. selamat datang dan selamat mencoba.. datang bro..!!

Thursday, 26 April 2012

Legenda


Telaga Ngebel adalah sebuah danau alami yang terletak di Kecamatan Ngebel, kabupaten Ponoroogo. Kecamatan Ngebel sendiri terletak di kaki gunung Wilis. Telaga Ngebel terletak sekitar 30 KM dari pusat kota Ponorogo atau yang terkenal dengan nama Kota reog. Keliling dari Telaga Ngebel sekitar 5 KM. Dengan suhu antara 20 - 26 derajat celcius, suhu dingin nan sejuk membuat pengunjung makin nyaman mengunjungi Telaga Ngebel. Selain Reog, Telaga Ngebel merupakan salah satu andalan wisata yang dimiliki Kabupaten Ponorogo. Pemasok air bagi Telaga Ngebel terdiri dari berbagai sumber. Sumber air yang cukup deras berasal dari Kanal Santen.

Telaga Ngebel dihubungkan dengan kisah seekor ular naga bernama “Baru Klinting“. Ular tersebut merupakan jelmaan dari Patih Kerajaan Bantaran Angin. Kala itu Sang patih sedang bermeditasi dengan wujud ular, dan secara tak sengaja ada seorang warga yang membawa ular jelmaan tersebut ke desa.
Sesampainya di desa, ular jelmaan tersebut hendak dijadikan makanan karena ukuran tubuhnya yang besar. Sebelum dipotong ular tersebut secara ajaib menjelma menjadi anak kecil, yang kemudian mendatangi masyarakat dan memutuskan membuat sayembara.
Sang bocah kemudian menancapkan lidi di tanah, versi yang lainnya menyebutkan bahwa yang ditancapkan adalah centong nasi. Namun tidak ada yang berhasil mencabutnya. Bocah ajaib itulah yang berhasil mencabutnya. Dari lubang bekas ditancapkannya lidi atau centong tersebut keluarlah air yang kemudian menjadi mata air yang menggenang hingga membentuk sebuah Telaga. Oleh penduduk desa sekitarnya, telaga tersebut diberi nama telaga Ngebel, artinya telaga yang mengeluarkan bau menyengat.
Legenda Telaga Ngebel ini konon terkait erat dan memiliki peran penting dalam sejarah Kabupaten Ponorogo. Konon salah seorang pendiri Kabupaten ini yakni Batoro Kantong. Sebelum melakukan syiar Islam di Kabupaten Ponorogo, Batoro menyucikan diri terlebih dahulu di mata air, yang ada di dekat Telaga Ngebel yang kini dikenal sebagai Kucur Batoro.

Telaga Ngebel adalah sebuah danau alami yang terletak di Kecamatan NgebelKabupaten Ponorogo. Kecamatan Ngebel sendiri terletak di kaki gunung Wilis. Telaga Ngebel terletak sekitar 30 KM dari pusat kota Ponorogo atau yang terkenal dengan nama Kota Reog. Keliling dari Telaga Ngebel sekitar 5 KM. Dengan suhu antara 20 - 26 derajat celcius, suhu dingin nan sejuk membuat pengunjung makin nyaman mengunjungi Telaga Ngebel. Selain Reog, Telaga Ngebel merupakan salah satu andalan wisata yang dimiliki Kabupaten Ponorogo. Pemasok air bagi Telaga Ngebel terdiri dari berbagai sumber. Sumber air yang cukup deras berasal dari Kanal Santen.
Telaga Ngebel dihubungkan dengan kisah seekor ular naga bernama “Baru Klinting“. Ular tersebut merupakan jelmaan dari Patih Kerajaan Bantaran Angin. Kala itu Sang patih sedang bermeditasi dengan wujud ular, dan secara tak sengaja ada seorang warga yang membawa ular jelmaan tersebut ke desa.
Sesampainya di desa, ular jelmaan tersebut hendak dijadikan makanan karena ukuran tubuhnya yang besar. Sebelum dipotong ular tersebut secara ajaib menjelma menjadi anak kecil, yang kemudian mendatangi masyarakat dan memutuskan membuat sayembara.
Sang bocah kemudian menancapkan lidi di tanah, versi yang lainnya menyebutkan bahwa yang ditancapkan adalah centong nasi. Namun tidak ada yang berhasil mencabutnya. Bocah ajaib itulah yang berhasil mencabutnya. Dari lubang bekas ditancapkannya lidi atau centong tersebut keluarlah air yang kemudian menjadi mata air yang menggenang hingga membentuk sebuah Telaga. Oleh penduduk desa sekitarnya, telaga tersebut diberi nama telaga Ngebel, artinya telaga yang mengeluarkan bau menyengat.
Legenda Telaga Ngebel ini konon terkait erat dan memiliki peran penting dalam sejarah Kabupaten Ponorogo. Konon salah seorang pendiri Kabupaten ini yakni Batoro Kantong. Sebelum melakukan syiar Islam di Kabupaten Ponorogo, Batoro menyucikan diri terlebih dahulu di mata air, yang ada di dekat Telaga Ngebel yang kini dikenal sebagai Kucur Batoro.

inilah icon kota saya Telaga Ngebel,, suatu telaga yang sangat indah untuk bro-bro semua kunjungi. Di Daerah ku Telaga ini tak ada duanya indahnya. jangan lupa kunjungi..oke bro-broo smua..!!

Letak Kota ku tercinta yang sampai kapanpun tak akan ada yang mengalahkan dari kota lain. kota ponorogo, ngebel, gondoowido. 


Wednesday, 25 April 2012