Monday, 14 May 2012

Hakikat Ilmu dan Teknologi


       Hakikat Ilmu
            Filsafat ilmu merupakan telaah secara filsafat yang ingin menjawab pertanyaan hakikat ilmu (Suriasumantri, 1998). Hakikat ilmu dibedakan menjadi tiga, yaitu ontologism, epistemologis, dan aksiologis. Semua pengetahuan pada dasarnya mempunyai ketiga landasan tersebut. Dapat dikatakan bahwa ilmu hanya membatasi hal-hal yang berbeda dalam batas pengalaman karena fungsi ilmu dalam kehidupan manusia adalah membantu manusia mengatasi masalah sehari-hari.
            Pengertian ilmu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “Pengetahuan tentang dunia nyata yang didapat melalui observasi, diuji kritis, dan diklasifikasikan secara sistematik dalam prinsip yang umum.” Secara luas kita dapat menyatakan bahwa pengetahuan akan menyajikan penjelasan tentang apa yang berharga dalam penemuan-penemuan sebelumnya dan juga akan memprediksi kejadian-kejadian yang akan datang.
Istilah “ilmu” dipergunakan dalam dua konteks. Pada satu pihak mengacu kepada himpunan pengetahuan, dan pada pihak lain sebagai seperangkat ketentuan bagaimana pengetahuan itu diperoleh.
Ciri-ciri umum ilmu:
1. Bersifat objektif
     Menaruh khusus kepada aspek-aspek benda dan bukti-bukti dalam dunia alami yang dapat disepakati oleh semua pihak, yaitu mencoba untuk mendapatkan consensus yang maksimum. Hal ini memerlukan perhatian khusus dalam segi sifat-sifat kuantitatif, yaitu sifat-sifat yang bisa diukur. Pengukuran yang tepat, terutama dengan memakai peralatan-peralatan yang impersonal, merupakan masalah kesepakatan yang luas, di mana sifat-sifat kualitatif suatu benda melibatkan keputusan pribadi, dan pada umumnya menyebabkan timbulnya perbedaan pendapat.
2. Bersifat progress
     Misalnya filsafat Plato atau sastra dari Shakespeare yang tidak terikat waktu di mana nilai dan relevansinya dewasa ini tetap sama seperti sebelumnya. Namun dalam ilmu banyak dewasa ini hanya sebagian yang berguna untuk keperluan penjelasan karena teori tersebut tidak lagi cocok dengan fakta.
3. Lebih ditekankan pada pengkajian ide yang telah ditemukan
     Dalam ilmu, penemuan-penemuan baru tidak banyak menimbulkan perubahan pada sikap penerimaannya kecuali apabila disajikan dengan suatu cara yang menghilangkan pandangan dogmatis atau yang berupa opini yang tidak didukung oleh bukti-bukti nyata yang dapat diuji.
Filsafat modern tentang ilmu yang berpengaruh adalah model hipotetiko-deduktif yang berasal dari Karl Marx. Menurut gagasan ini tidak terdapat logika penemuan di dalam metode ilmiah, dan tidak ada kepentingan filosofis dalam perumusan di dalam metode ilmiah, dan tidak ada kepentingan filosofis dalam perumusan suatu hipotesa. Peranan filsuf-filsuf konvensional dikatakan sebagai analisis pembenaran logika. Dalam konteks ini kriteria bahasan antara ilmu dan nonilmu dapat diuji (atau menurut Popper dapat dinyatakan salah) pada hipotesa yang diajukan.
Kehormatan tertinggi yang dinikmati ilmu pengetahuan dalam masyarakat modern adalah refleksi dari ketaatan untuk memandang ilmu pengetahuan itu sendiri. Menambahkan perkataan “keilmuan” atau ilmiah pada sesuatu, adalah sama halnya meminjamkan bobot argument yang istimewa. Untuk mengaitkan hal ini dengan suatu tindakan adalah sama halnya menyarankan suatu reputasi yang luar biasa. Penggunaan dari imajinasi keilmuan yang ideal sebagai sumber otoritas dengan cara ini menjadi terkenal dengan sebutan “scientism” (faham keilmuan), dan sifat yang menggambarkan disebut “scientistic.” Tulisan “scientistic” pada umumnya menaruh perhatian pada perumusan etika sebagai fungsi dari ilmu pengetahuan. Faham keilmuan bagi Rapoport dilandasi oleh filsafat ilmu pengetahuan empirik, yang berdasarkan keyakinan bahwa kebenaran objektif ada di manapun, tinggal menunggu untuk dimunculkan berdasarkan kaidah metoda keilmuan.

Hakikat Teknologi
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Tanpa sains peradaban tidak dapat mempertahankan struktur-struktur politik dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains membentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban.
Teknologi bukanlah sekedar produk ilmu pengetahuan beserta temuan-temuannya yang berupa mesin, pesawat, reaktor, ataupun fasilitas fisik lainnya yang serba canggih, melainkan pada hakikatnya teknologi juga termasuk sistem organisasi, struktur sosial beserta kekuasaan yang terlintas padanya.

Karakter Teknologi:

Pertama: teknologi pada hakikatnya adalah  tangan  untuk melaksanakan kekuasaan yang dimiliki ilmu, hal ini harus disadari oleh manusia. Teknologi dihasilkan dari penerapan ilmu yang sudah mengalami penelitian dan pengembangan lebih lanjut hingga manfaatnya menjadi jelas bagi kehidupan manusia.

Kedua: teknologi bersifat dialektik, artinya teknologi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi manusia, akan tetapi pemecahan masalah tersebut menimbulkan permasalahan yang baru , dan permasalah yang baru ini harus dipecahkan dengan teknologi yang baru pula.

Ketiga, teknologi memerlukan energi yang sangat besar. Pada umumnya, di negara-negara industri maju, konsumsi energi perkapita sangat tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara yang laju konsumsinya rendah. Sehingga tampak adanya korelasi antara pendapatan nasional bruto GNP dengan konsumsi energy

Filsafat teknologi adalah salah satu cabang filsafat khusus yang melakukan analisis filsafat tentang teknologi dan berbagai unsur serta seginya. persoalan-persoalan filsafat tentang teknologi ada dua jenis:
 Jenis Pertama:
menyangkut soal-soal teoritis tentang sifat dasar teknologi, hubungannya dengan ilmu, struktur tindakan teknologi, intisari mesin, dan perbedaan mesin dengan manusia.

Jenis Kedua:
bersifat praktis, menyangkut persolan-persoalan etis mengenai keterasingan dalam masyarakat industri, senjata nuklir, pencemaran dam parktik keinsinyuran yang professional.

No comments:

Post a Comment