Istilah
Zionisme berasal dari akar kata zion atau sion yang pada awal sejarah bansga
yahudi merupakan sinonim dari perkataan Yerussalem. Zion adalah pengucapan
dalam bahasa Inggris untuk term sion dalam bahasa Latin dan tsyon dalam bahasa
Ibrani. Arti dari istilah tersebut adalah “bukit” yaitu bukit suci Yerussalem
yang juga simbol dari konsep “teokrasi Yahudi” Zion atau sion juga berarti
bukit suci yang didirikan oleh Nabi Sulaiman (Solomon). Zion juga dinisbatkan
sebagai julukan bagi kota Yerussalem sebagai “kota rahasia”, kota Allah atau
kota tempat tinggal Yahweh.
Perkataan zion/sion dalam kitab perjanjian lama
disebutkan sebanyak 152 kali dan kesemuanya menunjuk pada kota Yerussalem. Kata
zion sendiri menurut para sejarahwan merupakan nama sebuah bukit yang
diceritakan dalam kitab perjanjian lama. Yaitu salah satu bukit yang terletak
di sebelah Timur dari dua buah bukit dalam wilayah Yerussalem kuno, ibukota
kerajaan Israel pada masa kekuasaan kerajaan Daud (king David). Dan di bukit
ini juga didirikan sebuah bangunan suci yaitu Haikal Sulaiman (Solomon Temple).
Zionisme adalah sebuah gerakan politik Yahudi ekstrem,
yang berupaya untuk mendirikan sebuah negara Yahudi (Usrael Raya) di tanah
Palestina, sebagai tanah yang dijanjikan dalam klaim teologis mereka. Dari
sinilah, diharapkan Yahudi dapat menguasai seluruh dunia yang berpusat di
Yerussalem. Zionisme internasional merupakan sebuah gerakan politik Yahudi
garis keras yang mempunyai akar histories dan ideologis pada gerakan-gerakan
politik maupun keagamaan yahudi yang pernah ada sebelumnya seperti gerakan
Makkabi, gerakan Bar Kokhba, gerakan Moses Kretti (Karaites), gerakan David
Rabin, gerakan Kabbalisme, dan gerakan politik Yahudi lainnya semasa mereka hidup
berdiaspora di berbagai Negara dan belahan dunia.
Latar belakang munculnya gerakan zionisme disebabkan dua
faktor penting. Pertama adalah faktor teologis, yaitu klaim teologis bangsa
Yahudi atas tanah Palestina sebagai tanah yang dijanjikan buat mereka. Setelah
peristiwa eksodus bangsa Israel dari Mesir dan selama 40 tahun mereka menjadi
bangsa pengembara yang hidup terlunta-lunta di semenanjung Sinai. Akhirnya
Allah memberikan merka tanah Kanaan yang pada saat itu telah dihuni oleh bangsa
Filistin. Dan sekitar abad ke XV SM di bawah pimpinan Yusak (Yoshua) bin Nun,
mereka memasuki kawasan tersebut dan menguasainya. Dari sinilah lahir klaim
teologis bangsa Israel tentang tanah Kanaan (Palestina) sebagai tanah yang
dijanjikan oleh Allah kepada mereka. Dan berdasarkan klaim teologis tersebut,
mereka merasa berhak sebagai pemilik dan penguasa tanah Palestina. Zionisme
sebagai sebuah gerakan politik Yahudi dibentuk sebagai upaya untuk merebut
kembali tanah Palestina sebagai tanah yang dijanikan buat mereka.
Faktor kedua adalah faktor sosio-historis, sekitar abad X
SM, bangsa Israel pernah mengalami kejayaan di bawah kekuasaan Nabi Daud dan
Sulaiman, kejayaan ini diceritakan dalam kitab suci baik Bibel maupun Alquran.
Namun, sepeninggal Nabi Sulaiman, terjadi perpecahan internal yang menyebabkan
bangsa Israel terpecah menjadi dua, yaitu kerajaan Israel di utara dan kerajaan
Yehuda di selatan. Kemudian pada tahun 738 SM, kerajaan Asyiria menyerang
kerajaan Israel dan tahun 606 SM Nebukadnezar dari Babilonia menyerang kerajaan
Yehuda. Di sinilah awal masa pembantaian dan diaspora (pembuangan) bangsa
Israel oleh bangsa-bangsa penakluknya. Tahun 70 M, merupakan masa great
diaspora saat orang yahudi kehilangan tempat tinggal mereka dan hidup di luar
Palestina. Semenjak itu, tercatat di lebih dari 100 negara bangsa Israel hidup
terpisah dan terasingkan selama ribuan tahun, menjadi warga negara kelas dua di
setiap negara yang ditempati dan dengan masa depan yang kelam.
Istilah zionisme dipopulerkan oleh Theodor Herzl seorang
jurnalis Yahudi Austria, merupakan sebuah gerakan kaum Yahudi ekstrem yang
didasarkan pada pandangan akan eksistensi Yahudi sebagai sebuah bangsa yang
utuh sekaligus sebagai bangsa yang terpilih diantara bangsa-bangsa lain di
dunia. Dari segi paham zionisme merupakan paham nasionalisme Yahudi yang
cenderung chauvinistic yang idasarkan pada klaim teologis bahwa bangsa Israel
merupakan bangsa pilihan Tuhan dan wilayah Palestina merupakan tanah yang
dijanjikan Allah kepada mereka. Menurut Riza Shihbudi, pada dasarnya, zionisme
merupakan sebuah teori rasisme dan pembersihan etnis dan bukans ekedar
nasionalisme Yahudi sebagaimana yang didengungkannya. Hal ini didasarkan pada
asumsi zionisme sebagai sebuah organisasi ras Yahudi yang mengusung pemikiran
dan cita-cita rasialisme Yahudi.
Theodor Herzl juga mengajukan ide Messianisme dalam
gerakannya dan dengan tegas menyatakan bahwa, “dunia akan bebas dengan
kemerdekaan kita, bahagia dengan kejayaan kita, apa yang kita usahakan adalah
kejayaan kemanusiaan”. Oleh karena itu dianggap perlu untuk mendirikan negara
Yahudi yang dapat melindungi bangsa Yahudi dari segala penindasan dan
penderitaan.
Sebelumnya istilah zionisme dipopulerkan pada tahun 1895
di Wina oleh Thedor Herzl. Kemudian diadakan kongres zionis pertama di Bazel
Swiss yang dihadiri oleh para pengusaha dan cendekiawan Yahudi. Kongres ini
melahirkan empat program dasar, yaitu;
1. Propaganda kolonialisasi di Palestina oleh
pekerja tani dan industri Yahudi.
2. Mengorganisir
dan menyatukan seluruh yahudi melalui lembagta-lembaga yang bersifat local
maupun internasional.
3. Memperkokoh sentiman dan kesadaran
nasionalisme Yahudi.
4. Langkah-langkah
persiapan dalam rangka pembentukan pemerintahan Yahudi di Palestina.
Pada kongres yang diadakan pada tahun 1897, Theodor Herzl
berhasil mengumpulkan cendekiawan-cendekiawan Yahudi di Bazel dan berhasil
mengeluarkan keputusan penting dalam gerakan politik zionisme yaitu the
protocols of the meetings of the elders of zion. Zionisme sebagai sebuah
gerakan di awalnya setidaknya mengalami empat fase penting. Perkembangan
pertama dideklarasikan secara informal di Rusia, yang disebut dengan Russian
Jewish Movement. Pada perkembangan kedua, gerakan zionis mulai terorganisasi
secara formal dan berpusat di Rumania (Rumanian Jewish Movement). Perkembangan
ketiga mengalami masa kebangkitan sehubungan dengan dukungan dari ratu Inggris
yang terpusat di London dengan nama baru Zionist Movement. Perkembangan keempat
adalah masa pengakuan dunia terhadap Israel yang berpusat di Amerika Serikat.
Perkembangan pertama dan kedua menginginkan berdirinya Negara Yahudi di
Argentina, Uganda, atau Ethiopia. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya,
zionisme bertujuan mendirikan Negara Yahudi di Palestina yang merupakan tanah
tumpah darah leluhur bangsa Israel yang kemudian dikenal dengan istilah erset
Israel atau tanah Israel.
Pada perkembangan selanjutnya, zionisme semakin sering
diperkenalkan dalam berbagai aktivitas Yahudi hingga sekarang ini.
JM Casino Resort Spa: Home | Ticket Price | Ticket Price
ReplyDeleteJMB Casino Resort Spa: 과천 출장샵 Home. Event 대구광역 출장샵 starts at 10:45 p.m. Friday, July 11th, 2021. Event starts at 양주 출장샵 10:45 서산 출장마사지 p.m. Friday, July 11th, 2021. Event starts at 10:45 p.m. Friday, 경상북도 출장샵 July 11th, Jan 15, 2022Dazzling March with DelilahJan 16, 2022Jambo JoviJambo Jam